Penambang emas tewas tertimbun tanah dalam lubang tambang emas tanpa ijin di Ciemas Sukabumi

SAGARANESIA.COM, -- Seorang penambang emas tewas di areal penambangan emas tanpa ijin di areal Kehutanan Blok Cibuluh Desa Ciemas Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Rabu (15/05/2023 sekira pukul 08.15 wib.

Baca Juga: Polsek Sagaranten Polres Sukabumi, Police Go To School

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kapolsek Ciemas Polres Sukabumi Iptu Azhar Sunandar didampingi Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman, telah membenarkan informasi adanya korban kecelakaan di areal pertambangan tanpa ijin kepada awak media.

“Pagi kami menerima informasi tentang adanya kecelakaan di areal tambang ilegal yang mengakibatkan adanya korban meninggal dunia, kemudian anggota kami bersama unsur TNI, pihak Kecamatan dan tenaga kesehatan melakukan evakuasi terhadap korban,” ungkap Azhar Sunandar.

Baca Juga: Jalin Sinergitas Kapolsek Sagaranten Dan Danramil Sagaranten Hadiri Acara Halalbihalal Karang Taruna Dan KNPI

Menurut Azhar, Korban atas nama A (58) warga Kampung Cibangban Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas meninggal di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 4 meter, lubangnya tiba-tiba ambruk sehingga tanah juga bebatuan menimbun korban.

Baca Juga: Kapolres Sukabumi melepas 60 orang pemudik dalam program balik gratis bersama Polres Sukabumi

“ Perkiraan kami korban ini masuk areal pertambangan pada malam hari guna menghindari pengawasan petugas, karena sebelumnya petugas gabungan dan Polhut Perhutani sudah menutup areal tambang ilegal tersebut,” tegasnya.

eorang penambang emas tewas di areal penambangan emas tanpa ijin di areal Kehutanan Blok Cibuluh Desa Ciemas Kabupaten Sukabumi

Korban sudah dibawa ke rumah duka guna diserahkan kepada keluarganya untuk pemulasaraan jenazahnya.

Baca Juga: Personel Lanud Sultan Hasanuddin Siap Sukseskan TMMD ke-116 T.A 2023

“Saya minta masyarakat untuk segera menghentikan kegiatan penambangan emas tersebut, agar tidak terjadi kecelakaan lagi karena kondisi areal pertambangan sangat rentan terjadinya kecelakaan sehingga sangat berbahaya,” Azhar Sunandar menegaskan.**(Aris)